Faktanya, bom nuklir baru dua kali digunakan untuk menyerang negara lain, yaitu di Nagasaki dan Hiroshima. Namun uji coba peledakan nuklir terus dilakukan oleh negara-negara pengembang bom nuklir seperti Amerika Serikat, Rusia dan beberapa negara pengembang lainnya. Bom nuklir akan terus menjadi ancaman yang serius. Berdasarkan kekuatan daya ledaknya, Artileri mengurutkan 10 bom nuklir terkuat yang pernah dibangun di dunia.
Mk-14/TX-14 (6,9 Mt)
Mk-14 adalah bom termonuklir pertama AS yang berbahan bakar padat, menghasilkan kekuatan ledak setara dengan 6,9 Mt (megaton) TNT saat uji coba nuklir Castle Union di Kepulauan Marshall pada 26 April 1954.
Mk-14. Gambar: US military photograph
Mk-14 mulai dikembangkan pada bulan September 1952, dibuat sebanyak 5 bom dan mulai digunakan oleh Angkatan Udara AS (USAF) pada bulan Februari 1954. Mk-14 dipensiunkan pada bulan Oktober 1954 dan pada bulan September 1956, komponen-komponen dari 5 Mk-14 didaur ulang menjadi bom nuklir Mk-17.
Mk-14 berdiameter 1,56 m, panjang 5,64 m dan bobotnya antara 13.100 kg dan 14.100 kg. Mk-14 dijatuhkan dari udara dengan parasut 20 meter dari pesawat pembom B-36 dan B-47. Cara seperti ini dilakukan untuk memperlambat jatuhnya bom guna memberikan jeda waktu bagi pesawat untuk menyelamatkan diri dari ledakan.
Mk-16/TX-16 (7 Mt)
Bom hidrogen Mk-16 adalah satu-satunya bom termonuklir berbahan bakar cair yang pernah dibuat oleh AS. Bom ini diperkirakan memiliki daya ledak hingga 7 Mt. Mk-16 berdiameter 1,5 m, panjang 7,5 m dan berbobot antara 17.690 kg dan 19.050 kg.
Mk-16 mulai dibuat oleh AS pada bulan Desember 1953 dan 5 bom berhasil dibuat pada Januari 1954. Kelima bom ini dipensiunkan dari USAF pada April 1954 karena memang dibuat hanya untuk tujuan eksperimen dan selanjutnya digantikan oleh bom termonuklir berbahan bakar padat seperti TX-14 dan Mk-17.
B53/Mk-53 (9 Mt)
B53/Mk-53 adalah salah satu bom nuklir terlama dan terkuat yang pernah mengisi daftar persenjataan nuklir AS. Bom ini diperkirakan memiliki daya ledak 9 Mt dan dijatuhkan dari pesawat pembom B-47 Stratojet, B-52 Stratofortress dan B-58 Hustler dengan lima parasut.
B53 (Mk-53) di Museum Nasional Nuklir dan Sejarah AS. Gambar: picasaweb
Pengembangan B53 dimulai pada tahun 1955 berdasarkan bom nuklir Mk-21 dan Mk-46. Pada rentang tahun 1962 dan 1965, sudah ada 340 bom B53 yang berhasil dibuat. Digunakan oleh USAF mulai 1962 dan dipensiunkan pada 1997.
B53 berdiameter 1,27 m, panjang 3,81 m dan berbobot sekitar 4.010 kg. Dengan asumsi ledakan pada ketinggian optimum, daya ledak B53 yang sebesar 9 Mt akan menghasilkan bola api berdiameter 4 sampai 5 km. Dalam radius 28,7 km, radiasinya akan cukup menyebabkan luka bakar mematikan pada orang yang tidak terlindung. Efek ledakannya akan membuat runtuh sebagian struktur perumahan dan industri dalam radius 14,9 km. Dan dalam radius 5,7 km hampir semua struktur bangunan akan rata dengan tanah dan persentase korban jiwa hampir mencapai 100%.
Mk-36 (10 Mt)
Mk-36 adalah bom nuklir dua tahap yang memiliki kekuatan ledakan hingga 10 Mt. Mk-36 di desain untuk dijatuhkan dari udara menggunakan dua parasut.
Mk-36. Gambar: US military photograph
AS membuat 940 bom Mk-36 selama rentang 1956-1958, sebagian adalah bom baru dan sebagian lainnya merupakan hasil konversi dari bom nuklir Mk-21 yang diproduksi sebelumnya. Mk-36 terdiri dari dua versi yaitu Y1 dan Y2, dan keduanya sudah dipensiunkan dalam rentang 1961 dan 1962 untuk digantikan oleh bom nuklir B-41.
Mk-36 bom berdiameter 1,42 m- 1,49 m (tergantung versi), panjang 3,81 m dan beratnya 7.937 kg - 8.028 kg (tergantung versi).
Ivy Mike (10,4 Mt)
Bom hidrogen Ivy Mike diledakkan oleh AS pada tanggal 1 November 1952 di Enewetak, sebuah atol di Samudera Pasifik. Menghasilkan kekuatan ledakan 10,4 Mt, sekitar 700 kali kekuatan ledakan bom yang dijatuhkan di Hiroshima.
Awan jamur Ivy Mike saat uji coba AS di Enewetak Atoll pada 1 November 1952. Gambar: The Official CTBTO Photostream
Bola api yang tercipta saat peledakan memiliki radius maksimum 3,28 km dan tercipta hanya beberapa detik setelah ledakan terjadi. Awan jamur naik di ketinggain 17 km dalam waktu kurang dari 90 detik. Satu menit kemudian telah mencapai 33 km sebelum akhirnya mentok di 37 km dan setelah itu menyebar dengan radius ratusan kilometer.
Bom ini memiliki diameter 2 m, panjang 6 m dan beratnya 82 ton. Karena bobot fisik dan jenis fusi bahan bakarnya (cryogenic liquid deuterium), bom nuklir ini tidak dibuat AS sebagai senjata, lebih dimaksudkan untuk memvalidasi konsep senjata nuklir. Kemudian, sebuah varian yang lebih ringan dan sederhana, yang dikenal sebagai Mk-16 dikembangkan.
MK 24/B-24 (10 Mt-15 Mt)
Bom termonuklir Mk-24 merupakan salah satu senjata nuklir terbesar dan terkuat yang pernah dibuat AS. Kekuatan ledak Mk-24 diperkirakan antara 10 Mt hingga 15 Mt.
Dalam rentang 1954 dan 1955, AS sudah membuat 105 bom Mk-24, namun hanya berselang satu tahun setelah proses produksi selesai, bom nuklir ini dipensiunkan dari USAF. Prototipe pertama Mk-24, disebut sebagai EC-24, diuji pada 5 Mei 1954 dan menghasilkan kekuatan ledakan 13,5 Mt.
Mk-24 memiliki diameter 1,56 m, panjang 7,52 m dan berbobot antara 18.600 kg dan 19.100 kg. Dijatuhkan dari pesawat pembom dengan parasut 20 m untuk memperlambat kejatuhannya.
Mk-17/EC-17 (10 Mt-15 Mt)
Mk-17 merupakan bom termonuklir terberat yang pernah dibuat dan digunakan oleh AS. Mk-17 juga merupakan bom hidrogen pertama yang dioperasikan oleh USAF. Mk-17 diperkirakan memiliki daya ledak 10 Mt hingga 15 Mt.
Mk-17. Gambar: USAF
Sekitar 200 Mk-17 sudah diproduksi dalam rentang tahun 1954 dan 1955, dan dipensiunkan dari USAF pada tahun 1957.
Mk-17 berdiameter 1,56 m, panjang 7,52 m dan beratnya 21.000 kg. Dijatuhkan dari udara dengan parasut tunggal oleh pesawat pembom B-36.
Mk-21 "Shrimp" (14,8 Mt)
Mk-21 berdiameter 1,42 m, panjang 3,81 m dan berbobot 6.800 kg. Prototipe pertama Mk-21 (TX-21) diledakkan oleh AS dalam uji coba Castle Bravo, di Bikini Atoll di Kepulauan Marshall pada 1 Maret 1954.
Ledakan Mk-21 dalam uji coba Castle Bravo.
Ledakan menghasilkan kekuatan 14,8 Mt dan sebaran radioaktifnya mencapai 11.000 km2. Menyebar ke beberapa kawasan di Asia, Australia, Eropa dan termasuk di Amerika Serikat sendiri.
B41/Mk-41 (25 Mt)
B41 atau Mk-41 yang berkekuatan ledak 25 Mt adalah senjata termonuklir tiga tahap yang terkuat yang pernah dibangun oleh AS. Sekitar 500 bom B41 diproduksi oleh AS antara tahun 1960 dan 1962, dan tetap aktif hingga bulan Juli 1976.
B41. Gambar: USAF
Pengembangan B41 dimulai pada tahun 1955 untuk memenuhi kebutuhan bom nuklir 4.500 kg keatas untuk USAF. Prototipe bom nuklir ini diledakkan dalam Operasi Hardtack Phase I pada tahun 1958.
B41 berdiameter 1,32 m, panjang 3,76 m dan hanya berbobot 4.850 kg. Diangkut oleh pesawat pembom B-52 Stratofortress dan B-47 Stratojet untuk diterjunkan dengan parasut atau bebas (bisa dikontrol).
RDS-220 "Tsar Bomba" (50 Mt-58 Mt)
Bom hidrogen RDS-220, juga dikenal sebagai Tsar Bomba, adalah bom termonuklir tiga tahap terkuat yang pernah dibuat di dunia. Bom ini diledakkan oleh Uni Soviet pada 30 Oktober 1961 di kepulauan Novaya Zemlya di Laut Arktik, Rusia.
Casing Tsar Bomba di museum senjata atom Rusia. Gambar: Scott Martin.
Bom dijatuhkan dari ketinggian 10,5 km, meledak di ketinggian 4 km di atas permukaan laut dan menghasilkan kekuatan ledakan 50-58 Mt. Kekuatan ledakannya ini setara dengan kekuatan ledak 3.800 bom Hiroshima, 10 kali total kekuatan bahan peledak konvensional yang digunakan dalam Perang Dunia II, atau seperempat dari kekuatan letusan gunung Krakatau.
Tsar Bomba berdiameter 2 m, panjang 8 m dan berbobot 27 ton. Dijatuhkan dari pesawat pembom Tu-95 dengan parasut 800 kilogram. Ketika ledakan terjadi, ketinggian Tu-95 turun satu kilometer dari sebelumnya karena efek gelombang kejut dari Tsar Bomba.
No comments:
Post a Comment